This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 19 Januari 2011

sistem produksi dalam islam


A. Pengertian Produksi
Terminologi produksi di dalam fikih Umar adalah islahul maal (memperbaiki harta), kasab (berusaha), imarah (memakmurkan), dan ihtiraf (bekerja).
Produksi merupakan suatu proses atau siklus kegiatan ekonomi untuk menghasilkan barang atau jasa tertentu dengan memanfaatkan sector-sektor produksi dalam waktu tertentu, dengan cri-ciri sebagai berikut:
1. Kegiatan yang menghasilkan manfaat (utility).
2. Memaksimumkan keuntungan, yakni usaha memperbaiki kondisi material dan moralitas sebagai sarana mencapai tujuan hidup sesuai syari’at islam, kebahagiaan dunia akhirat.
3. Penekanannya pada kemashlahatan, yang tidak mementingkan keuntungan pribadi saja, tetapi kemashlahatan bagi masyarakat juga.
Dalam usahanya, seorang produsen memperoduksi barang-barang yang diperlukan masyarakat dan memperoleh keuntungan dari usaha tersebut. Masalah pokok yang harus dipecahkan produsen adalah bagaimana komposisi dari factor-faktor produksi yang digunakan, dan untuk masing-masing factor tersebut berapakah jumlah yang akan digunakan. Didalam memecahkan persoalan ini dua aspek yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Komposisi factor produksi yang bagaimana bagi seorang muslim untuk menciptkan tingkat produksi yang tinggi? Atau
2. Komposisi factor produksi yang bagaimana seorang muslim untuk meminimumkan biaya produksi yang dikeluarkan untu mencapai suatu tingkat produksi tertentu?
Kaitan antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi dinamakan fungsi produksi. Factor-faktor produsi dapat dibedakan menjadi empat golongan, yaitu: tenaga kerja, tanah, modal, dan organisasi.
Secara umun, produksi dapat berarti segala bentuk aktifitas ekonomi yang mendatangkan kemanfaatan, termasuk dalam bentuk jasa.
Sesungguhnya makna luas produksi ini akan berdampak praktis dalam karakteristik ekonomi islam. Makna manfaat dalam ranah perekonomian islam berbeda dengan makna manfaat dalam ekonomi konvensional. Perbedaan ini dapat dilihat dari karakteristik manfaat dalam ekonomi islam, yakni:
1. Dibenarkan syari’ah.
2. Tidak mengandung unsur madlarat.
3. Manfaat dalam ekonomi islam diorientasikan pada manfaat dunia dan akhirat.
B. Produksi dalam Pandangan Islam
Prinsip dasar ekonomi islam adalah keyakinan kepada Allah SWT sebagai Rabb dari alam semesta. Hal ini dapat dilihat dari firman-Nya:
1. QS. Al-Jatsiyah: 13
وَسَخَّرَ لَكُم مَّا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مِّنْهُ ۚ إِنَّ فِي ذَ‌ٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.”

Dengan keyakinan akan peran dan kepemilikan absolut dari ALLah sebagai Rabb alam semesta, maka konsep produksi dalam ekonomi Islam tidak semata-mata bermotif maksimalisasi keuntungan dunia, tetapi lebih memaksimalkan keuntungan akhirat.
2. QS. Al-Qashash: 77
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِن كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”

Ayat diatas telah mengingatkan manusia bahwa kesejahteraan akhirat bisa dicapai tanpa melupakan urusan dunia. Dengan kata lain, bahwa urusan dunia merupakan sarana untuk memperoleh kebahagiaan akhirat.



3. QS. Al-Baqarah: 29
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُم مَّا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ ۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.”

Firman Allah yang senada dengan ayat produksi adalah: QS. 15:20, 43:10, 20:53, 7:10, 67:15.

C. Tujuan Produksi
Secara umum, menurut Islam tujuan produksi adalah mencapai falah (kebahagiaan) hakiki, yaitu:

1. Memenuhi kewajiban menjadi khalifah di bumi, sebagai bentuk ibadah kepada Allah.
2. Memenuhi kebutuhan hidup pribadi dan keluarga.
3. Sarana untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa.
4. Merealisasikan keuntungan seoptimal mungkin sesuai syara’.
5. Melindungi harta dan mengembangkannya.
6. Memanfaatkan SDM maupun SDA yang ada.
D. Unsur-unsur produksi
Pada dasarnya produksi dilihat dari tiga hal, yaitu:
1. Apa yang diproduksi.
2. Bagaimana memproduksinya.
3. Untuk siapa barang/jasa diproduksi.
Cara pandang ini bertujuan untuk memastikan bahwa kegiatan produksi cukup layak untuk mencapai skala ekonomi. Adapun produksi yang baik adalah produksi yang dalam prosesnya terdapat hubungan teknis antara factor produksi (input) dan hasil produksi (output). Ilmu ekonomi menggolongkan factor produksi sebagai berikut:
1. Capital (termasuk di dalamnya tanah, gedung, mesin dll).
2. Materials (bahan baku dan factor penunjang, seperti listrik, air dll).
3. Labor (manusia/tenaga kerja).
4. Entrepreneurship (kewirausahaan/manajemen).
Dan menurut Yusuf Qardlawi, factor produksi yang utama menurut al-Qur’an adalah alam dan kerja manusia. Produksi merupakan perpaduan harmonis antara alam dengan manusiademi kemakmuran hidup. Firman Allah dalam QS. Huud: 61
     
“…Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya…..”

E. Konsep Produksi menurut Al-Qur’an dan Hadits
Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah SAW. memberikan arahan mengenai prinsip-prinsip produksi sebagai berikut:
1. Tugas manusia di muka bumi adalah sebagai kholifah Allah, berarti bertanggung jawab untuk memakmurkan bumi dengan ilmu dan amalnya.
2. Islam selalu mendorong kemajuan di bidang produksi, karena Islam membuka lebar penggunaan metode ilmiah yang didasarkan pada penelitian atau eksperimen dan perhitungan.
3. Teknik produksi diserahkan kepada keinginan dan kemampuan manusia sesuai syara’ Sabda Nabi: “Kalian lebih mengetahui urusan dunia kalian.”
4. Dalam berinovasi dan bereksperimen, pada prinsipnya Islam menyukai kemudahan, menghindari madlarat dan memaksimalkan manfaat.
F. Prinsip-prinsip Produksi Ekonomi Islam
Pada prinsipnya kegiatan produksi terkait seluruhnya dengan syariat Islam, dimana seluruh kegiatan produksi harus sejalan dengan tujuan dari konsumsi itu sendiri. Konsumsi seorang muslim dilakukan untuk mencari falah (kebahagiaan) demiian pula produksi dilakukan untuk menyediakan barang dan jasa guna falah tersebut.
Adapun prinsip-prinsip produksi yang perlu diperhatikan dalam ekonomi islam adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan produksi harus dilandasi nilai-nilai islami, yaitu sesuai dengan maqashid syari’ah, yakni menjaga iman, jiwa, akal, nasab dan harta.
2. Prioritas utama produksi harus sesuai dengan dengan prioritas kebutuhan, yaitu dharuriyah (kebutuhan primer), hajiyah (kebutuhan sekunder) dan tahsiniyah (kebutuhan tersier).
3. Mengelola SDA secara optimal, mencegah kerusakan di muka bumi, dan memelihara keserasian dengan ketersediaan SDA.
4. Meningkatkan kualitas SDM, baik kualitas spiritual, maupun mental dan fisik.
5. Memproduksi barang dan jasa yang halal pada setiap tahapan produksi.
6. Kegiatan Produksi harus memperhatikan keadilan, aspek social kemasyarakatan.
7. Distribusi keuntungan yang adil antara pemilik dan pengelola.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa prinsip produksi dalam ekonomi islam tidak terlepas dari aspek:

1. Akidah (keyakinan)
Akidah mendorong keyakinan produsen bahwa aktivitasnya dalam perekonomian baik hasil usaha, keuntungan, dan rezeki yang diperolehnya semata-mata karena pertolongan Allah dan takdir-Nya.
2. Ilmu. Aktivitas perekonomian dilarang keras apabila tidak memiliki landasan ilmu hukum syariah. Firman Allah SWT dalam Alquran, “ Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang tidak sempurna akalnya dalam mengelola harta yang Allah jadikan sebagai pokok kehidupan.” (QS. An-Nisa: 4)
3. Amal dan akhlak
Hal ini menekankan tentang kehalalan sumber produksi dan menghimbau masyarakat agar menjauhi aktivitas yang haram dan subhat. Akhlak seorang produsen tidak boleh melakukan kebohongan, kecurangan, menjual atas penjualan orang lain, menimbun, dan merugikan orang lain.
4. Kualitas
Kualitas produksi tidak hanya berkaitan dengan tujuan materi semata, namun sebagai tuntunan Islam dalam seluruh bidang kehidupan.
5. Skala Prioritas Produksi
Beragamnya tujuan produksi, haruslah sesuai dengan tujuan syariah, yakni dengan memperhatikan prioritas terhadap produksi barang-barang kebutuhan primer sebelum kebutuhan sekunder dan tersier, tanpa mengabaikan keuntungan usaha dan jumlah biaya produksi.
G. Dampak Produksi Bagi Seorang Muslim
Bagi pengusaha muslim berproduksi merupakan bagian dari sikap syukur atas nikmat Allah. Anugerah Allah yang berupa alam beserta seisinya diberikan kepada manusia untuk menciptakan keharmonisan dalam hidup dan kehidupan ini. Keharmonisan akan menjadikan suasana yang lebih kondusif dalan melakukan usaha. Ada beberapa dampak yang timbul bila seorang muslim melakukan usaha sesuai dengan ajaran islam, yaitu:
1. Menimbulkan sikap syukur atas segala nikmat yang Allah berikan kepadanya. Sikap syukur ini timbul atas kesadaran bahwa apapun yang ia temui bisa digunakan sebagai input produksi, karena tidak mungkin Allah menciptakan sesuatu tanpa ada manfaat yang terkandung. Namun kenyataan yang terjadi masih adanya sumber input produksi belum dimanfaatkan ini menandakan manusia belum bisa memanfatkanya .
2. Ajaran islam menjadikan manusia tidak mudah putus asa dalam produksi karena suatu alasan tidak terpenuhi kebutuhan hidupnya sehingga produksi dalam islam akan mendorong seorang muslim untuk melakukan usaha yang lebih kreatif. Seorang muslim menyakini bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kau itu sendiri mengubahnya.
3. Seorang muslim akan menjauhi praktek produksi yang merugikan orang lain atau kepentingan-kepentingan sesaat, misalnya riba. Secara teoritik menunjukkan praktek riba mendorong inefisiensi terbukti tinggi biaya yang dikenakan untuk produksi dibandingkan dengan bagi hasil dan output yang dikeluarkan pun lebih kecil disbanding dengan sistem bagi hasil.
4. Keuntungan dikenakan didasarkan atas keuntungan yang tidak merugikan produsen atau konsumen yang lain. Keuntungan didasarkan atas upaya untuk mentimulir pasar. Oleh karena itu, keuntungan pengusaha muslim didasarkan atas prinsip kemanfaatan (maslahah)
5. Zakat merupakan bagian yang digunakan produsen dalam merangsang terjadinya optimalisasi produksi. Usaha menaikkan output produksi merupakan konsekuensi dari seorang pengusaha untuk konsisten dalam membayar zakat. Disamping itu, zakat akan meningkatkan daya beli masyarakat yang pada gilirannya akan meningkatkan output produksi perusahaan.




Senin, 17 Januari 2011

Pilihan Hidup

Hidup adalah pilihan adalah benar adanya. Melihat kondisi sekarang yang tidak karuan, hitam bisa menjadi putih begitu pula sebaliknya. Orang yang mempunyai komitmen dan mampu memegang komitmen adalah orang yang kuat terlepas dari itu ia juga harus bisa menerima perbedaan dengan orang lain karena hidup adalah pilihan., yang mana pilihan dia belum tentu sama dengan pilihan kita.
Rasul mengajarkan umatnya dalam banyak hal dari hal yang Nampak sampai yang tidak Nampak. Salah satu hadits menyebutkan yang artinya adalah jadilah kalian seorang Alim (orang yang mengajar) kalau tidak bisa jadilah seorang yang belajar, kalau masih belum bisa maka berusahalah untuk menjadi pendengar yang baik kalau masih belum bisa juga pilihan terakhir adalah jadilah orang yang senang atau suka terhadap keempat orang di atas tetapi janganlah kamu menjadi orang yang kelima yakni tidak beramal dan belajar serta tidak bisa menjadi pendengar yang baik serta tidak menyukai keempat orang di atas.
Kalau kita pahami lebih mendalam hadits di atas mengandung banyak arti yang kita peroleh, salah satunya adalah pilihan hidup apakah menjadi pelajar atau pengajar. Melihat kondisi masing-masing pribadi seseorang, dimulai dari orang yang sudah mampu dalam keilmuan, sudah lama belajar serta mempunyai kesempatan dalam mengamalkan ilmunya maka sudah menjadi keharusan menularkan apa yag dia ketahui kepada masyarakat melalui menjadi seorang guru atau pengajar. Begitu juga orang yang dalam tahap awal belajar yang mana dari segi keilmuan masih kurang, tidak ada pilihan ia harus berusaha dengan belajar sungguh-sungguh karena suatu saat dia akan menempati posisi atau menggantikan orang ‘Alim dalam mengajar, maka dari itu belajar bagi orang yang belum bisa adalah pilahan yang harus dilakukan.
Pilihan yang ke tiga adalah orang yang kondisinya hanya bisa mendengarkan saja tidak bisa menelaah atau mengkaji suatu bidang keilmuan sebagaimana orang dalam tahap belajar dibangku pendidikan mereka adalah orang tua atau orang yang cacat fisik. menjadi pendengar yang baik adalah suatu pilihan karena dengan mendengarkan ceramah-ceramah orang alim baik di masjid maupun tempat lain asalkan dari sana ia mendapatkan ilmu dan dari ilmu tersebut ia terapkan dengan tuntunan orang ‘Alim.
Yang terakhir adalah orang yang mempunyai kedudukan paling malang sehingga tidak dapat melakukan perbuatan seperti di atas. Ia tidak mempunyai kekuatan untuk menjadi pendengar yang baik apalagi menjadi seorang pelajar atau bahkan pengajar, karena mungki ada hal yang menjadikan ia tidak mampu. Maka baginya cukup dengan menyukai keempat orang di atas. Dengan menyukai maka akan menimbulkan timbal balik antara dia dengan orang yang disukai, ia suka kepada keempat orang di atas maka dengan usaha yang ia miliki kalau tidak bisa mencontohnya paling tidak bisa menghormatinya atau memberi dukungan kepada mereka baik berupa dukungan material maupun immaterial. Dengan begitu keberadaan pengajar/ ‘alim, pelajar / Muta`alim akan lebih mudah diterima dalam lapisan masyarakat.
Dari beberapa tingkatan di atas baik pengajar, pelajar, pendengar dan pencinta ketiga tersebut adalah sama-sama dalam proses belajar untuk mendapatkan ilmu baik secara langsung seperti pengajar, pelajar dan pendengar maupun tidak langsung seperti orang orang yang menyukai ketiga orang di atas. Karena dalam menuntut ilmu tidak mengenal usia sebagaimana yang disabdakan nabi mencari ilmu itu mulai dari buaian ibu ampai datang kematian. Tidak ada alasan bagi seseorang untuk tidak mencari ilmu karena apalagi di zaman modern sekarang ini yang mana harga dari seseorang diukur dari keilmuannya.
Dari pesan Hadits tersebut memberi pengertian kepada kita bahwa yang dinamakan ilmu manfaat tidak harus bisa menyalurkan ilmunya kepada yang lain saja tetapi juga yang dinamakan ilmu manfaat adalah apa yang dia miliki dan menurut keadaannya dia masih ingin berbuat manfaat untuk dirinya sendiri dan juga orang lain.

DARI SLTA ke PERGURUAN TINGGI

"Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (Az-Zumar:9)
Terdapat perbedaan yang sangat besar antara orang yang berilmu dan orang yang tidak berilmu, sebagaimana dijelaskan dalam ayat atas. Ilmu mengantarkan seseorag kepada hal-hal yang bisa membawanya kepada kebaikan dan kemudahkan sedangkan ketidaktahuan akan membawah pada keburukan dan kesulitan. Dalam hadits dijelaskan Kelebihan seorang alim (ilmuwan) terhadap seorang 'abid (ahli ibadah) ibarat bulan purnama terhadap seluruh bintang. (HR. Abu Dawud ). Bisa dibayangkan tangan orang berilmu dengan tangannya orang yang tidak berilmu, tangannya pemulung dengan tangannya pegawai akuntansi.
Pendidikan adalah merupakan tolak ukur utama dalam majunya suatu bangsa, bangsa dikatakan maju kalau SDM nya maju sedangkan untuk memjukan SDM seseorang memerlukan suatu lembaga pendidikan. Sudahkah Indonesia maju dalam bidang pendidikannya?
Dari masa ke masa pendidikan islam khususnya mengalami perubahan dari dimulai halaqah kecil-kecilan sampai pada lembaga yang besar seperti perguruan tinggi sekarang. Bagi kaum desa yang katanya primitive, SDMnya rendah, untuk bisa menyekolahkan anak sampai bangku kulia adalah hal yang luar biasa. Orang bisa kulia menandakan bahwa masa depannya cerah, sukses dan akan menjadi orang hebat nantinya, menurutnya padahal itu belum tentu seratus persen benar.
Kalau kita perhatikan Siswa-siswa sekarang minat untuk masuk kulia sangatlah besar. Itu menandakan pendidikn kita semakin membaik, semoga benar. kita lihat dibanyak perguruan tinggi (PT) baik negri maupun swasta tiap tahunnya siswa yang mendaftar semakin meningkat. Selain dorogan dari diri sendiri untuk masuk PT juga dorongan dari Orang tua dan Guru dan adapula karena gengsi-gengsian karena melihat seluruh temannya kuliah.
Kuliah adalah belajar diperguruan tinggi yang sistemnya berbeda dengan belajar ditingkat SMP maupun SLTA, bisa dikatakan masa kuliah adalah masa pengembangan diri setelah jenjang SLTA. Dimasa pengembangan diri banyak hal yang seharusnya lebih diperhatikan, baik dari dalam mupun dari luar. Melihat keadaan kampus begitu bebas dalam berfikir maupun bertindak dan komplek maka sebelumnya para mahasiswa harus bisa membentengi diri supaya tisak terombang-ambing dengan lingkungan yang tidak baik.
KEADAAN KAMPUS
Terlintas dalam bayangan pelajar-pelajar SMP maupun SLTA bahwa kampus adalah tempat belajar nyaman, bebas berfikir, tidak banyak aturan, dan jadwalnya tidak padat. Sebenarnya permasalahan enak dan tidaknya itu tergantung yang merasaknnya, antara PT dengan sekolah tingkat bawah tidak ada bedanya hanya saja ada sedikit perbedaan dalam metode pembelajarannya. Ditingkat SLTA ke bawah ada istilah murid dan guru sedangkan di kampus istilahnya tidak murid atau guru tetapi mahasiswa dan dosen.
Kalau boleh saya sebutkan bagaimana keadaan kampus secara mnedetail sangatlah banyak. disini hanya saya sebutkan sisi baik dan buruknya dunia kamus. Banyak kebaikan yang ada didalam kampus diantarnya ide-ide baru bermunculan untuk membangun bangsa agar lebih baik dan berkembang. Dari kampus juga muncul ilmuan-ilmuan muda dan cendekiawan-cendekiawan yang siap pakai dimasyarakat., dunia perkuliahan ibarat didalam suatu masyaraakat, disanalah para mahasiswa mengembangkan pola pikirnya untuk menggapai cita-citanya.
Disamping kebaikan, sisi buruk dunia kampus juga tidak kalah banyak. sangatlah rentan budaya-budaya asing masuk dan pemikiran-pemikiran yang ekstrim yang siap mencuci mahasiswa-mahasiswa baru, sehingga kalau mereka tidak bisa menyikapi dan menghadapinya maka bisa mengakibatkan dirinya lupa diri. Sebagaimana yang saya utarakan di atas bahwa dunia kampus adalah dunia yang plural dan kompleks. siswa yang baru masuk kampus bisa kaget dan risih mengingat sebelum masuk kulia dia hanya bertemu dengan teman-teman satu kampung dengannya saja dan setelah masuk kulia mereka bertemu dengan bermacam-macam orang yang berbeda dengannya baik dari segi prilaku dan perangainya.
Isu-isu yang sering kita dengar banyak penyelewengan-penyelewengan dalam kampus, misalnya muncul pemikiran ekstrim yang sangat bertentangan dengan nilai kebenaran. Di dalam kampus mahasiswa diberi kebebasan berfikir, Mereka dituntut aktif dalam belajar tidak boleh mengandalkan dosen seutuhnya. Namun yang disayangkan disini dari kebebasan berfikir tersebut dan minimnya keilmuan yang dimiliki serta jauh dari seorang guru mereka dengan seenaknya menginterpretasikan sesuatu. berangkat dari kurangnya pengetahuan atau pengetahuan sekedar lewat buku sedangkan buku ada yang layak untuk dibaca ada yang tidak layak. Sehingga dari situ mereka gampang mengeluarkan pendapat yang nyeleneh dan dari segi kebenaran sangat jauh.
SIKAP MAHASISWA BARU
sebagai orang awam dalam dunia kampus mereka harus sering bertanya kepada orang kalau memang ia tidak tahu. Agar lebih cepat beradaptasi mereka dituntuk mencari teman sebanyak-banyaknya karena dari teman tersebut akan memberikan pengalaman dan pengetahuan bagaimana cara bergaul agar bisa menyesuaikan diri dengan mereka. Untuk mencari teman ia seharusnya lebih bersikap prefentif tidak mudah mengikuti orang lain, kalau bisa dialah yang menjadi panutan orang lain.. Tidaklah ada larangan bergaul dengan siapapun asalkan ia menjaga diri agar tidak mudah terpengaruh prilaku teman yang tidak baik. Dijelaskan olehnabi bahwa menyendiri adalah lebih baik daripada begaul degan teman yang buruk perangainya, dan teman yang sholeh lebih baik dari pada menyendiri.
Kebingungan biasanya sering dirasakan para mahasiswa baru. Hal yang baru selalui ia ia rasakan. Kalau ia tidak mempunya dasar yang kuat ia akan lebih mudah terbawah lingkungan. Alternative agar itu tidak terjadi pada semua mahasiswa baru ialah dengan membentengi diri dulu sebelum masuk ke dalam atau sebagaimana yang saya utarakan di atas yaitu mencari teman yang baik saja.
KOREKSI DIRI
Niat adalah unsur utama untuk menentukan berhasil tidaknya seseorang ketika pertama kali masuk dalam dunia kampus. Dalam hadits dijelaskan “Allah akan memudahkan jalan orang orang yang menuntut ilmu menuju surga” ini dapat kita ambil pelajaran bahwa kalau orang pertama kali masuk kulia tujuannya hanya karena Allah, menegakan agama dan menghilangkan kebodohan yang dimilikinya ia akan bisa berhasil nantinya, hal-hal buruk yang ada di kampus akan bisa ia hindari.
Sebelum kita melangkah lebih jauh, bagi baik mahasiswa lama maupun baru perbaikilah niat kalian, untuk apa kalian masuk kulia, apakah hanya untuk cari jodoh, berfoya-foya, tidak ingatkah kamu dengan orang tuamu di rumah. masa depan kelian masih panjang, jangan kamu korbankan masa depanmu begitu saja hanya untuk memenuhi nafsu sesaat. kekanglah lah nafsumu sementara untuk selalu berbuat yang terbaik selama kuliah. Sekali lagi Lakukan apa saja dengan ilmu karena orang terdapat jurang yang dalam antara orang mengerti dengan orang orang tidak mengerti.

Doa Makan dan Minum

Di riwayatkan dalam Sunnah Abi Daud, bahwa Ibnu Abbas, katanya: aku berada di rumah Maimunah binti al-Harits al-Hilaliyah, Ummul mukminin, tiba-tiba masuklah Rasulullah bersam Kholid bin Walid, tak lama kemudian datanglah orang-orang yang membawa dua daging biawak yang dicampurkan keduanya. Kemudian Rasul meludah, Kholid berkata: tampaknya kau jijik wahai Rasul, Jawab beliau: “ya”. Kemudian beliau disuguhkan susu kepada beliau, beliau bersabda, jika kamu makan bacalah:
اللهم با رك لنا فيه و ابدلنا خيرا منه
Ya Allah berkahilah kami di dalamnya dan berikanlah kepada kami kebaikan daripadanya.
Dan jika hendak minum bacalah:
اللهم با رك لنا فيه و زدنا منه
Ya Allah berkahilah kami da dalamnya dan tambahkanlah kepada kami kebaikan daripadanya.

Doa mohon perlindungan ketika tidur

Kata Junduk: kami telah diperjalanan bersama rasulullah, kemudian datanglah kaum menemui beliau dan bertanya, Ya Rasul kami lupa melakukan sholat sampai metahari terbit, kata rasul berwudhulah dan sholatlah, kata beliau selanjutnya itu bukan lupa, ini dari gangguan syetan, oleh sebab itu ketia mau tidur bacalah doa di bawah ini:
بسم الله اعوذ با الله من الشيطان الرجيم
Dengan nama Allah aku berlindung kepada Allah daripada Syetan yang terkutuk

Doa ketika sedang terlilit hutang

Dari abu said al-Khudri, ia berkata: suatu hari Rasulullah saw. Masuk masjid, ketika itu beliau melihat seorang laki-laki dari kaum anshar yang bernama Abu Amamah. Beliau bersabda: “wahai Abu Amamah, mengapa aku melihatmu duduk di masjid di luar waktu sholat ”
Ia menjawab: “Aku seedang dirundung kegundahan dan sedang dililit hutang, wahai Rasulullah saw.
Rasulullah bersabda: maukah kamu aku ajari suatu kalimat jika engaku katakan itu maka Allah swt. Akan menghilangkan kegundahan dan akan membayar hutang.
Ia berkata: “Aku menjawab,”Mau, wahai Rasulullah”. Rasulullah bersabda, “bacalah selalu di waktu pagi dan sore
اللهم اني اعوذ بك من الهم و الحزن, و اعوذ بك من العجز و الكسل و اعوذ بك من الجبن و البخل و اعوذ بك من الغلبةالدين و قهر الرجال
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan dan kesedihan, aku berlindung kepadamu dari kelemahan dan kelemasan, aku berlindung kepadamu dari sifat takut dan bakhil, dan aku berlindung kepada-Mu beratnya hutang dan kesewenang-wenangan orang lain.”

Doa sedang ketakutan

Dari Amru bin Syaib dari ayahnya dari kakeknya bahwa Rasul saw. Mengejari mereka kketike mereka sedang ketakutan dengan doa ini:
اعوذ بكلمات الله التامة من غضبه و عقابه, وشر عباده, و من همزات الشياطين و انيحضرون
Aku bberlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurana dari Amarah dan siksa-Nya, dan dari kejahatan hamba-hamba-Nya dan juga dari bisikan setan-setan dan kehadiran mereka, dengan itu setan tidak akan dapat membahayaknnya.

Adab Berdoa

Rasulullah telah mendengar doa seorang laki-laki yang tidak diiringi pujian kepada Allah sampai doa itu berakhir, kemudian Rasulullah bersabda sebagiman berikut:
اذا صلى احدكم فليبدأ بتحميد الله تعالى والثنا ء عليه ثم لِيصل على النبى, ثم اليدع بعد بما شاء
Jika seorang diantaramu ada yang berdoa, maka dahuluilah dengan memuji Allah kemudian menyanjungnya kemudian membaca Aholawat atas Nabi, setelah itu menurut yang ia kehendaki.

Jangan kamu putus asa!!

janganlah anda merasa diri anda tidak ada gunanya, sebab yang mengetahui hidup kita hanyalah Allah. kalau kamu merasa diri anda tidak ada gunanya berarti anda menyalahi diri anda sendiri. nasib kita sudah diatur olehnya, kata hanya bisa berusaha Allahlah yang menentukan. apabila kita menyerah atau berputus asa sebalum bertindak berarti kita mendahului takdirnya. sebab kita merasa tahu akan akibat perbuatan yang akan kita lakukan atau takdir kita.
maka dari itu tetaplah semangat, jangan menyerah. jalani hidup dengan penuh semangat dan rasa optimime pada diri sendiri dan percayalah Allah selalu menyertai kita.

Senin, 10 Januari 2011

Perjungan tak kan perna berakhir

Salah besar kalau orang bilang “saya bebas dari masalah”. Seseorang boleh bangga atas prestasi yang telah dicapai atau masalah yang dipecahkan tetapi boleh jadi setelah masalah yang satu selesai masalah berikutnya bermunculan dan bahkan lebih sulit lagi rumit.
Hidup tak selamanya berjalan lancar, kadang senang juga kadang susah tergantung orang yang marasakannya, akan tetapi sebagai seorang muslim seharusnya jangan terlalu berlarut-larut dalam kesenangan maupun berlarut-larut meratapi nasib. Jiwa seorang muslim sejati adalah bagaikan batu karang yang tak akan perna pindah tempat walau diterjang ombak yang kencang (teguh pendirian). Hal yang membuat hati seorang mukmin kuat dan tegar dalam menghadapi masalah adalah tiada lain dan tiada bukan bahwa dia mempunyai sandaran hidup, dia tahu bahwasanya hal apaun yang dialami adalah kehendak sang pencipta Allah SWT. manusia hanya berusaha Allah lah yang menciptakannya sekaligus menentukannya. Perjuangan seorang mukimn tidaklah sampai di sini saja, apabila didalam masa lalu dirasa banyak hal yang kurang baik, kurang puas maka saatnya kedepan kita perbaiki. Begitu juga bagi orang yang hari-harinya senang karena bias mengatasi masalah yang dihadapi hendaklah jangan merasa sombong sebaiknya ia merasa bersyukur dan tetap berusaha untuk lebih baik lagi karena tidak menutup kemungkinan permasalahan yang akan datang akan lebih banyak sehingga ia tidak mampu untuk menyelesaikannya.
Bagi anda yang merasa putus asa ingatlah bahwasanya Allah telah melarang kita berputus asa dalam dalam hal kebaikan, kebaikan akan mendakat kalau kita dekati dan apabila kita jauhi malah akan menjauh walaupun untuk meraih kebaikan diperlukan pengorbanan dan tidak mudah putus asa, maka dari itu janganlah berputus asa karena perjalanan seorang mukmin tidak cukup disini masa depan lebih panjang akan ia hadapi, persiapkanlah mulai sekarang jangan perna menunda-nunda permasalahan dengan menunda-nunda permasoala maka akan menambah kesulitan untuk menyelesaikannya. Untuk itu kita sebagai seorang muslim sudahkah kita bias berbuat seperti itu? Jawabannya ada diri masing-masing.
By: M. Abdul Ghofur

Asslamu`alaikum

Alhamdulillah saya ucapkan karena hidayah dan inayahnya saya bisa menulis blog ini, Shalawat serta salam saya haturkan kepada jujungan kami Nabi Muhammad saw. yang telah menunjukkan kami semua sehingga bisa membedakan mana kebaikan dan keburukan. semoga apa yang diharapkan beliau terhadap umatnya senan tiasa ada pada kita semua.
blog ini saya buat pada tanggal 09 Januari 2011 di surabaya, semoga dengan dibuatnya blog ini bisa menampung aspirasi saya sendiri khusunya dan bagi teman-teman yang lain. cukup kiranya dari saya, semoga bermaat.
wabillahi at-Taufiqi wal Hidayah war Ridha wal Inayah.
Wassalamu`alaikum Wr.Wb