Senin, 10 Januari 2011

Perjungan tak kan perna berakhir

Salah besar kalau orang bilang “saya bebas dari masalah”. Seseorang boleh bangga atas prestasi yang telah dicapai atau masalah yang dipecahkan tetapi boleh jadi setelah masalah yang satu selesai masalah berikutnya bermunculan dan bahkan lebih sulit lagi rumit.
Hidup tak selamanya berjalan lancar, kadang senang juga kadang susah tergantung orang yang marasakannya, akan tetapi sebagai seorang muslim seharusnya jangan terlalu berlarut-larut dalam kesenangan maupun berlarut-larut meratapi nasib. Jiwa seorang muslim sejati adalah bagaikan batu karang yang tak akan perna pindah tempat walau diterjang ombak yang kencang (teguh pendirian). Hal yang membuat hati seorang mukmin kuat dan tegar dalam menghadapi masalah adalah tiada lain dan tiada bukan bahwa dia mempunyai sandaran hidup, dia tahu bahwasanya hal apaun yang dialami adalah kehendak sang pencipta Allah SWT. manusia hanya berusaha Allah lah yang menciptakannya sekaligus menentukannya. Perjuangan seorang mukimn tidaklah sampai di sini saja, apabila didalam masa lalu dirasa banyak hal yang kurang baik, kurang puas maka saatnya kedepan kita perbaiki. Begitu juga bagi orang yang hari-harinya senang karena bias mengatasi masalah yang dihadapi hendaklah jangan merasa sombong sebaiknya ia merasa bersyukur dan tetap berusaha untuk lebih baik lagi karena tidak menutup kemungkinan permasalahan yang akan datang akan lebih banyak sehingga ia tidak mampu untuk menyelesaikannya.
Bagi anda yang merasa putus asa ingatlah bahwasanya Allah telah melarang kita berputus asa dalam dalam hal kebaikan, kebaikan akan mendakat kalau kita dekati dan apabila kita jauhi malah akan menjauh walaupun untuk meraih kebaikan diperlukan pengorbanan dan tidak mudah putus asa, maka dari itu janganlah berputus asa karena perjalanan seorang mukmin tidak cukup disini masa depan lebih panjang akan ia hadapi, persiapkanlah mulai sekarang jangan perna menunda-nunda permasalahan dengan menunda-nunda permasoala maka akan menambah kesulitan untuk menyelesaikannya. Untuk itu kita sebagai seorang muslim sudahkah kita bias berbuat seperti itu? Jawabannya ada diri masing-masing.
By: M. Abdul Ghofur

0 komentar: