Selasa, 22 Maret 2011

Waktu Kosong adalah Emas Bagimu

Dalam kesulitan pasti ada kemudahan,dalam kesempitan lambat laun pasti mendapatkan kelonggaran. Begitu juga seseorang tidak mungkin selamanya disedihkan oleh kehidupan tetapi juga kadangkala menemui suatu kebahagiaan dan kelonggaran. Waktu adalah emas ada juga yang bilang waktu adalah pedang yang tajam mengapa dikatakan tajam karena jika tidak bisa menggunakan dengan baik maka bisa melukai pemiliknya. Setiap detik, menit, jam, hari dan bulan kita tidak luput dari pengawasan dua malaikan yang selalu setia dengan kita. Setiap waktu yang kita lalui pasti dipertanggung jawabkan.
Seseorang dikatakan susah apabila tidak mempunyai waktu kosong untuk memanjahkan dirinya. Ia disibukkan dengan masalah-masalah yang berat sehingga tidak ada waktu longgar untuk beristirahat. Sesibuk apapun lambat laun akan mengalami kelonggaran sebab manusia tidak akan mampu menerima pekerjaan diatas batas kemampuannya. Disaat longgarnya waktu inilah kita dihadapkan dengan Nafsu yang baik dan yang buruk.
Syetan selalu menggoda manusia kapanpun dan dimanapun selama nyawa masih dikandung badan, Baik waktu sibuk maupun longgar. Diwaktu sibuk kita sering melupakan hak Allah pada kita. dikarenakan kesibukan kita, banyak kewajiban kepada Allah tidak kita hiraukan. Diwaktu longgar kita bermalas-malasan tidak memanfaatkannya dengan baik sedang kita tahu satiap waktu yang berjalan pasti akan dipertanggungjawabkan. Apakah ini jiwa seorang mukmin?
Mari kita intopeksi diri sudahkah kita gunakan waktu kosong/ longgar dengan hal-hal yang bermanfaat. Jawabannya ada pada diri kita masing-masing. Sabda Rosul yang artinya:
Dua nikmat nikmat yang serung dilenakan oleh manusia yaitu waktu sehat dan waktu kosong. (HR. Bukhari).
Orang sehat dianugrai harta benda tanpa melakukan suatu perbuatan berat untuk mendapatkannya adalah merupakan nikmat yang besar dan jarang dimiliki oleh orang-orang lain. Alangkah baiknya ia gunakan nikmat tersebut untuk selalu melakukan hal hal yang positif dengan selalu beramal baik kepada sesamanya. Jangan malah menggunakannya dengan hal-hal maksiat, alangkah naifnya kita diberi kenikmatan oleh Allah berupa kelonggaran waktu akan tetapi kita gunakan makasiat kepadanya, ibarat air susu dibalas dengan air tuba. sekali lagi ingatlah semuannya itu akan dimintai pertanggungjawaban.
Waktu longgar sangat rentan sekali dengan hal-hal maksiat jika tidak digunakan untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Sebab didalam kelonggaran ia mempunyai fikiran yang kemanan-mana, misalnya melamun memikirkan sesuatu yang tidak mungkin ia dapatkan atau bahkan memikirkan hal yang diharamkan oleh Allah. Banyak para ulama cendikiawan yang sehari-harinya tidak menegnal waktu longgar, dalam artian waktu longgar selalu ia gunakan untuk hal-hal yang bermanfaat, diantaranyaulama tersebut adalah:
1. Abu darda ketika dimasa tua, beliau menanam pohon kurma yang kalau dikalkulasi waktu pohon kurma untuk berbuah dengan umurnya Abu darda tidak sesuai. Walaupun umur abu darda sudah tua dan tidak mungkin menikmati kurma yang ia tanam, beliau berharap agar pohan yang ia tanam dapat dimanfaatkan oleh ahli warisnya. Disini beliau tidak menyia-nyiakan masa tuanya.
2. Imam sulaim bin Ayub Ar-Razi, beliau tidak menyia-nyiakan waktu longgarnya begitu saja. Setiap hari beliau mengefaluasi waktu yang dijalani pokoknya jangan sampai ada waktu yang tidak bermanfaat dalam hidupnya. Waktu-waktu belia gunakan untuk membaca, menulis dan mangejar. Suatu ketika beliau pergi pulang dari mengajar menuju rumah kemudian kembali lagi ke tempat mengajar dalam waktu sehari. Selama perjalanan beliau telah membaca kitab satu jilid.
3. Khalil bin achmad al-Farrahidi, beliau berkata: waktu terberat baginya adalah ketika saat makan. Karena banyak waktu yang kita korbankan sekedar untuknya.
4. Ibnu aqil, beiau berkata: tidak dihalalkan bagiku waktu sedetikpun untuk berbuat yang tiada gunanya. Jika mulutku tidak aku gunakan belajar dan berdiskusi, mataku tidak membaca dan mencermati, Aku manfaatkan pikiranku ketika beristirahat dan disaat aku bangun aku bisa menuliskan sesuatu.
Melihat tauladan para tokoh diatas tidak ada waktu sedikitpun untuk berbuat hal-hal yang tiada guna. Bahkan waktu yang tampaknya tidak longgar masih digunakan untuk berfikir dan belajar.
Bisakah kita mencontohnya!!!!!!!!

0 komentar: